Minggu, 20 Maret 2011

DAMPAK KECEPATAN BAGI MANUSIA

Dampak yang diperhadapkan apabila manusia berada di dalam kecepatan, terutama kecepatan tinggi adalah perlawanan dari gravitasi yang biasa disebut G-FORCE.

Berikut adalah penjelasan dari http://iwanbanaran.wordpress.com/2010/04/27/pengaruh-kecepatan-terhadap-tubuh-manusia/#more-1058 tentang G-FORCE dan beberapa contohnya selamat membaca.........

Tidak banyak orang memperhatikan seberapa besar dampak yang diberikan kecepatan terhadap kestabilan tubuh manusia. Baru sadar juga kenapa pembalap-pembalap profesional dianjurkan memiliki tubuh selalu fit dengan cara ke gym secara rutin. Apalagi pembalap formula satu. Adu kebut jet darat ini bisa dikatakan merupakan adu kebut paling berat jika dibandingkan dengan balapan-balapan dunia lainnya. Dengan kecepatan menikung rata-rata mencapai 180km/jam, top speed sampai 300km/jam lebih dibutuhkan leher yang kuat dan tahan banting. Mangkanya jangan heran kalau leher macam alonso kelihatan gede layaknya petinju kelas berat. Untuk unsur safety klo bro-bro perhatikan dibagian belakang helm para pembalap F1 ada penyangga berbentuk U. Selain untuk safety terhadap benturan ternyata equipment tsb berfungsi membantu leher pembalap dari tekanan gaya gravitasi yg disebut dengan gaya G. Seberapa besar sih pengaruhnya gaya G tehadap tubuh manusia. Berikut kita bahas ternyata betapa rentannya tubuh kita terhadap gaya gravitasi………..

Semakin cepat accelerasi semakin besar tekanan gaya gravitasi ketubuh kita. Pada balap Motogp pengaruh gaya gravitasi masih dalam taraf 2G. Hal ini karena adanya keterbatasan pada kendaraan roda dua. Khususnya dipengaruhi oleh daya grip yang hanya ditopang oleh dua ban. Sehingga kekuatan speed ditikungan tidak terlalu ekstrim. Gaya gravitasi membesar ketika kecepatan makin bertambah ditikungan. Beda dengan mobil F1. Kemampuan mobil F1 sudah menembus level 3G. Mobil F1 dalam keadaan menikung mampu tembus diatas 200km/jam . Pada level ini bagi seseorang yang tidak mempunyai latihan khusus akan timbul gejala mual dan sedikit pusing. Sehingga para pembalap yang kurang latihan konsentrasi akan terganggu dan pada akhirnya hasil balapan akan berantakan. Lain pembalap lain juga pilot. Untuk pilot pesawat komersil tentu lain dengan pilot jet tempur. Pilot jet tempur semacam F16 atau Raptor tubuh mereka harus bisa meredam kekuatan sampai setidaknya 5G. Asal bro tahu pada pesawat F16/17 kecepatan sudah diatas kecepatan suara (1mach) setara dengan 1200km/jam. F16/17 ketika digeber diangkasa kecepatan puncak jet tempur itu dikisaran 1680km/jam. Pada kecepatan itu ketika pesawat melakukan manuver menukik atau berbelok tekanan gaya gravitasi bisa mencapai 9G. Wihhhh…edan kan bro.

Tekanan yang bisa diterima tubuh manusia maksimal hanya Pada level 5G, itupun tubuh harus bener-bener mendapatkan persiapan dan latihan intensif. Sebagai simulasi ketika pesawat melakukan manuver vertikal keatas, darah sipilot akan terdorong ketubuh bagian bawah. Otomatis suplai darah keotak akan berkurang. Pada kondisi ini tubuh hanya bisa mentolerir tidak lebih dari 10 detik sebelum hilang kesadaran. Itu 5G…..padahal pesawat tempur modern sekarang kemampuan manuver sudah mencapai 9G. Untuk menyiasati kelemahan tubuh manusia, maka para insinyur AU Amerika membuat uniform khusus buat pilot jet tempur. Seragam itu dilengkapi mekanisme khusus semacam gelembung udara. Cara kerjanya ketika darah mengalir kekaki maka gelembung udara uniform secara otomatis akan menekan tubuh bagian bawah tempat berkumpulnya darah dikaki sehingga darah akan terpompa kembali ke atas dan begitu sebaliknya pada bagian-bagian tubuh tertentu gelembung udara dari uniform akan otomatis menekan tempat-tempat yang diinginkan. Cara simpel dan cerdas karena terbukti efektif menolong tubuh manusia hingga toleransi bisa ditingkatkan dikisaran sampai 9G. Lebih dari 9G…..untuk saat ini belum bisa dihandle (Hilang kesadaran). Oleh sebab itu pesawat jet tempur modern dikontrol secara komputerized supaya pesawat tidak melakukan manuver lebih dari 9G. So bro…..jangan anggap remeh speed atau kecepatan. Semakin kencang dan ekstrim suatu kecepatan, makin ekstrim juga ancaman pada tubuh kita akibat daya gravitasi. Tapi kalau biker-biker kayak kita nggak ngaruhlah ya. Boro-boro 200km/jam, mau nembus 150 aja susahnya ampun-ampunan. Semoga berguna….(iw/27/04/2010)


SEKIAN